Selasa, 14 Februari 2017

*Negara Demokrasi atau Negara Kapitalis*

*Negara Demokrasi atau Negara Kapitalis*

1% pemilik kekayaan di Indonesia menguasai setengah kekayaan di Indonesia.

http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/12/28/o02fag330-satu-persen-orang-terkaya-kuasai-setengah-seluruh-kekayaan-di-indonesia

“0,2% orang Indonesia menguasai 74% tanah di Indonesia melalui konglomerasi, PT ini PT itu, real estate, pertambangan, perkebunan sawit, HPH. Ini hanya menunggu bom waktu, apalagi yang 0,2% itu maaf-maaf kalau pakai bahasa lama itu non pribumi” ujar Prof Yusril.

https://islamedia.id/prof-yusril-non-pribumi-menguasai-74-tanah-di-indonesia/

Dalam skema perusahaan *KAPITALIS* pemilik saham mayoritas ada penentu pemimpin perusahaan, penentu kebijakan perusahaan, penentu prosedur dan peraturan perusahaan, penentu arah tujuan perusahaan. Para pemilik minoritas, walaupun jumlahnya lebih banyak daripada pemilik saham mayoritas, hanya mengikuti saja, kalo tidak setuju, silahkan keluar.

Karyawan alias aparat perusahaan, dari level cleaning service sampai level direksi, harus patuh dan mengikuti kebijakan pemegang saham mayoritas. Yang tidak setuju, silahkan PINDAH perusahaan.

Kurang lebih mirip2lah dgn kondisi negara saat ini. Pemilik kekayaan mayoritas, pemilik tanah mayoritas, adalah non muslim. Mereka pembayar pajak terbesar negara ini. Jadi mreka skarang menuntut, smua kebijakan, pemimpin, dll dll, itu ditentukan oleh mereka. Krn ekonomi negara mayoritas ditopang oleh ekonomi mereka.

Kalau kita perhatikan, kenapa pemerintah seakan akan berpihak kepada mereka, karena pemerintah adalah pelaksana negara yg dibayar oleh pajak yg mayoritas dari kekayaan mereka.

Mereka ga peduli dengan agama mayoritas, suku mayoritas, karena, agama mayoritas, suku mayoritas, bukan pembayar pajak terbesar negara. Mayoritas suku dan agama hanya pegawai dari mereka pemegang kekayaan mayoritas.

Menurut pemilik kekayaan mayoritas, negara harus tunduk kepada pembayar pajak mayoritas. Aparat mereka kuasai, media mereka kuasai, hukum mereka kuasai.

Jadilah org dgn agama mayoritas itu terombang ambing.

Trus bagaimana?

Ga ada cara lain, umat harus bersatu, kuasai ekonomi kembali, beli kembali Indonesia, beli kembali lahan dan tanah. Bangkitkan KOPERASI MUSLIM.

Wallahua'lam
(Hanya pendapat pribadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar